Stop Berita Hoax tentang Aktivitas Mahasiswa Papua di Malang!!

Pres Rilis dan Pernyataan Sikap
Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) Malang

 

Untuk kesekian kalianya, terjadi pemberitaan media yang tidak benar tentang mahasiswa Papua di Malang Raya.

Dari kejadian ini, kami melihat bahwa terdapat upaya dari pihak Polri untuk memaksakan kehendak bersilaturahim dengan mahasiswa Papua yang berimplikasi politis. Ironisnya, upaya itu dilakukan sampai berujung pada munculnya pemberitaan yang tidak benar (hoax). Kami menduga ada unsur kesengajaan dari pemberitaan yang tidak benar ini untuk mencitrakan kepolisian sukses mengajak mahasiswa Papua di Malang Raya untuk menyukseskan Pemilu. Pemberitaan yang manipulatif itu tersiar pada 14 Maret 2019 di beberapa media lokal Malang dan media nasional, diantaranya adalah:

  1. Polri Kumpulkan 80 Mahasiswa asal Papua di Kota Malang, Berikut Ini Hasilnya di http://suryamalang.tribunnews.com/2019/03/14/polri-kumpulkan-80-mahasiswa-asal-papua-di-kota-malang-berikut-ini-hasilnya
  2. Polri ajak mahasiswa Papua di Malang sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 di https://www.lensaindonesia.com/2019/03/14/polri-ajak-mahasiswa-papua-di-malang-sukseskan-pileg-dan-pilpres-2019.html
  3. SILATURAHMI MABES POLRI DENGAN MAHASISWA ASAL PAPUA di https://sinarpos.co.id/2019/03/14/silaturahmi-mabes-polri-dengan-mahasiswa-asal-papua/
  4. Polri dan Mahasiswa Papua di Malang Deklarasi Jaga NKRI https://malangtoday.net/malang-raya/kota-malang/polri-dan-mahasiswa-papua-di-malang-deklarasi-jaga-nkri/

Dalam berita itu, disebutkan bahwa 80 mahasiswa asal Papua yang berstudi di Malang telah mengikuti acara tersebut. Padahal, dalam acara itu tidak ada mahasiswa Papua, kecuali dua mahasiswa yang telah merasa dibohongi sebagaimana kronologi di atas. Yang ada adalah mahasiswa asal daerah lain, dll sebagaimana di Lampiran Kronologis yang kami susun.

Melalui rilis ini, kami menyatakan:

  1. Mengecam upaya Mabes Polri yang telah berupaya membangun citra kesuksesan tentang keberhasilannya menjalin kerjasama dengan mahasiswa Papua di Malang Raya untuk melaksanakan kegiatan yang berimplikasi politik. Upaya itu jelas mencederai kebebasan hak sipil politik mahasiswa Papua yang ada di Malang. Upaya ini juga jelas bertentangan dengan citra yang dibangun Polri untuk mengajak masyarakat memerangi hoax.
  2. Kepada teman-teman jurnalis yang telah menuliskan pemberitaan di media-media yang kami sebut di atas untuk mengklarifikasi segala informasi yang tidak bernar atas berita kegiatan terkait. Kami juga menghimbau kepada semua media untuk memperhatikan kode etik jurnalis dalam setiap pemberitaan.
  3. Kepada pemerintah untuk memberikan kebebasan pers di Papua. Selama ini, banyak pemberitaan yang tidak benar di dan tentang Papua. Hal ini disebabkan karena pemerintah sama sekali belum memberikan kebebasan pers di Papua.
  4. Kepada semua pihak untuk menghentikan segala bentuk diskriminasi dan teror terhadap mahasiswa Papua di Malang.
  5. Menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan berita hoax dan memverifikasi terlebih dahulu setiap peristiwa yang diberitakan tentang Papua.

 

Selasa, 19 Maret 2019

Abdul Ima Pelle
Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) Malang

 

Lampiran
Detail Kronologis

Senin, 11 Maret 2019

Pukul 18.00 WIB. 4 orang tak dikenal mendatangi beberapa kontrakkan mahasiswa asal Papua di Malang. Mereka mengajak mahasiswa Papua ikut silahturahmi dan ngopi bersama Kaporles Kota Malang di sebuah caffe atau di hotel yang tidak disebutkan alamatnya. dan mereka mengatakan bahwa ada isu yang sedang beredar luas bahwa ada oknum-oknum tertentu sedang mendesain konflik horizontal antara mahasiswa Papua di Malang yang berasal dari daerah pegunungan dengan mahasiswa Papua yang berasal dari daerah pantai. Sehingga, kata mereka, mahasiswa Papua di Malang perlu manjalin silahturahmi dengan Kaporles Malang untuk menangkal kabar konflik itu.

Pukul 19.20 WIB. Mahasiswa Papua yang menghuni kontrakan tersebut menyarankan kepada 4 orang tak dikenal tersebut agar menemui langsung dan bicara dengan Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA). Sebab, mereka merasa tidak punya hak atau wewenang untuk mengambil keputusan maupun menerima tawaran dari pihak manapun sebelum ada koordinasi dengan Ketua IPMAPA, organisasi daerah yang manaungi semua mahasiswa asal Papua se-Malang Raya. Apalagi, ajakan pertemuan yang konon dari otoritas Polres Malang itu tak disertai surat resmi.

Pukul 19.30 WIB. Setelah mendengar penjelasan itu, 4 orang tak dikenal tersebut pergi menuju Sekretariat IPMAPA untuk bertemu dengan Ketua IPMAPA. Saat itu, kebetulan Ketua IPMAPA sedang tidak ada di tempat. Sehingga, mereka menitipkan pesan ke salah satu penghuni yang saat itu berada di rumah mereka akan kembali lagi esok harinya, Jam 07.00 WIB, 12 maret 2019.

Rabu, 12 Maret 2019

Pukul 14.50 WIB. 2 orang orang tak dikenal yang mengaku dari Polda Papua mendatangi Sekretariat IPMAPA dan bertemu dengan Ketua IPMAPA, Abdul Ima Pelle. Kepada Ketua IPMAPA, 2 orang tak dikenal tersebut mengatakan bahwa kedatangannya adalah atas dasar perintah Kapolda Papua untuk mengadakan kegiatan dengan mahasiswa Papua. Kata mereka, kegiatan semacam itu sudah dilaksanakan di beberapa daerah di seluruh tanah Papua.

Ketua IPMAPA segera menanyakan: Dalam rangka apa kegiatan tersebut dilakukan? Sudah berkerja sama dengan instansi mana saja di Papua? Kapan dan dimana kegiatan tersebut diadakan? Disodori pertanyaan itu, 2 orang tak dikenal tersebut kebingunan, tidak bisa menjawab dan menyatakan bahwa ajakan kegiatan ini sebenarnya atas perintah Kaporles Kota Malang. Mereka juga menyatakan bahwa Kaporles Kota Malang juga akan membantu memfasilitasi setiap kegiatan-kegitan mahasiswa Papua di Malang.

Pukul 15.20 WIB. Ketua IPMAPA mengatakan kepada mereka, bahwa jika Kaporles Kota Malang memiliki niat baik tersebut, mohon untuk ditunjukkan surat secara resmi yang ditujukan langsung ke Organisasi IPMAPA agar Ketua IPMAPA memiliki dasar resmi untuk menjelaskan kepada mahasiswa Papua di semua organisasi daerah yang ada dimalang yang berada di bawah naungan IMPAMA se-Malang Raya.

Pukul 15.40 WIB. 2 orang tak dikenal tersebut meninggalkan sekretariat IPMAPA dan berjanji besoknya akan mengantarkan surat resmi.

Kamis, 13 Maret 2019

Pukul 16.20 WIB, 2 mahasiswa Univesitas Tribhuana Tunggadewi (Unitri) asal Papua, YY dan DG pergi ke kampus untuk mengurus Kartu Rencana Studi (KRS). Salah satu dosen mereka, WA, tiba-tiba memanggil mereka dan mengajak menghadiri seminar, tanpa menjelaskan seminar apa yang dimaksud. Karena bermaksud menghargai dosen, keduanya menuruti pergi ke seminar dengan menumpang mobil grab yang kabarnya sudah menunggu di luar Kampus.

Pukul 17.50 WIB. Sang dosen ternyata mengajak turun kedua mahasiswa tersebut di Gets Hotel Kota Malang, dan mengajaknya menuju ke aula tempat seminar.

Pukul 18.10 WIB. Kedua mahasiswa asal Papua tiba di aula dan ternyata di sana sudah mahasiswa asal dari daerah lain. Kecuali mereka, sama sekali tidak ada mahasiswa asal Papua di sana. Pada saat acara berlangsung, keduanya sempat memfoto dan memvideo kegiatan tersebut dan mengirimkan ke group wathsapp mahasiswa Papua. Namun, salah satu orang tak dikenal di sampingnya yang melihat mereka merekam kegiatan itu lalu mengajak ke luar tempat acara dan mengambil HP mereka. Seperti tak ingin dokumentasi acara tersebut tak diketahui oleh mahasiswa Papua lainnya, mereka menyuruh menghapus semua foto dan video yang sempat dikirim ke group itu.

Pukul 21.00 WIB. Selesai acara, kedua mahasiswa tersebut diajak makan dan sebelum pulang masing-masing diberi 2 amplop yang berisi uang, Rp. 50.000. Keduanya juga mendapatkan pesan dari salah satu orang tak dikenal untuk menelfonnya jika sepulang acara mendapat ancaman dari mahasiswa Papua lainnya.

14 Maret 2019. Tersiar berita beberapa media lokal se-Malang Raya dan media nasional:

  1. Polri Kumpulkan 80 Mahasiswa asal Papua di Kota Malang, Berikut Ini Hasilnya di http://suryamalang.tribunnews.com/2019/03/14/polri-kumpulkan-80-mahasiswa-asal-papua-di-kota-malang-berikut-ini-hasilnya
  2. Polri ajak mahasiswa Papua di Malang sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 di https://www.lensaindonesia.com/2019/03/14/polri-ajak-mahasiswa-papua-di-malang-sukseskan-pileg-dan-pilpres-2019.html
  3. SILATURAHMI MABES POLRI DENGAN MAHASISWA ASAL PAPUA di https://sinarpos.co.id/2019/03/14/silaturahmi-mabes-polri-dengan-mahasiswa-asal-papua/
  4. Polri dan Mahasiswa Papua di Malang Deklarasi Jaga NKRI https://malangtoday.net/malang-raya/kota-malang/polri-dan-mahasiswa-papua-di-malang-deklarasi-jaga-nkri/

Dalam berita itu, disebutkan bahwa 80 mahasiswa asal Papua yang berstudi di Malang telah mengikuti acara tersebut. Tentu saja ini sebuah pemberitaan yang tidak benar.

Selasa, 18 Maret 2019

Pukul 13.00 WIB. Ketua IPMAPA, Abdul Ima Pelle, perwakilan kedua mahasiswa yang ikut acara atas nama YY dan DG mendatangi Kampus UNITRI untuk bertemu dengan WA—dosen yang sebelumnya mengajak kedua mahasiswa tersebut mendatangi acara di Polresta Malang—untuk meminta penjelasan atas persoalan ini. Secara resmi, Bagian Kemahasiswaan Universitas Tribhuana Tunggadewi kemudian mengeluarkan Surat Klarifikasi yang salah satunya berisi Permohonan Maaf kepada organisasi IPMAPA karena salah satu dosennya secara sipihak mengajak kedua mahasiswa Papua untuk mengikuti kegiatan yang berimplikasi secara politis—tidak hanya bagi hak sipil politik kedua mahasiswa tersebut, tetapi juga bagi IPMAPA sebagai organisasi—tanpa koordinasi dengan Pengurus IPMAPA.

 

Tinggalkan Balasan