Sengau di Tanah Penghidupan

Oleh: Ahlam Aliatul Rahma*

 

Menyingkir sejenak dari peradaban

Tubuhku yang kumal

Tak akan ku tunjukkan

Meski pemaksaan di pertontonkan

 

Dalam kesenjangan yang berlebihan ini

Ku turuti saja kemana perahu ingin berlabuh

Betapapun riak tak berperasaan

Menyerbu dan menyerbu, bertambah liar

 

Dayung tetap berayun

Membelah sepi dingin danau

Meski kabut berhambur, karena

Tak ada dermaga, untuk menepi

 

Sesaji-sesaji dihantarkan

Di tepian kolam, di sudut jembatan, di sawah-sawah

Mungkin tak apa jika ku makan saja

Biar jika roh-roh gentayangan marah

 

Di saat-saat wajah sepertiku kerap di cari dan di tayangkan

Demi rasa simpati kepada pemberi santunan

Yang keterlaluan dusta

Aku tidak rela menghamba

 

Biarkan kesunyian menjadi teman

Asal tidak diperjualbelikan

Perahuku ini masih bisa berjalan

Meski compang camping kena hantaman

 

April, 2014

*) Penulis adalah Pegiat LPM Siar UKM Penulis UM

Tinggalkan Balasan